REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai kompetitor Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa tidak perlu mengomentari pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merasa dihabisi lawan politiknya.
Meski kerap diposisikan sebagai pihak yang selalu berseberangan dengan Demokrat, PKS merasa tidak pernah mengurusi apa lagi menyerang parpol lain.
"Kami no comment saja, selama ini PKS sadar habis dihajar babak belur. Tapi kami tetap kosentrasi konsolidasi internal saja, tidak ada sama sekalicounter partai lain, enggak mikirin partai lain," kata Sekretaris Jenderal PKS, Taufik Ridho saat dihubungi di Jakarta, Ahad (27/10).
Menurut Taufik, sebagai partai yang selama satu tahun belakangan terus disoroti media karena kasus hukum, PKS banyak belajar. Terutama dalam mengeluarkan pernyataan yang bisa saja dipersepsikan berbeda oleh pihak lain.
Krisis yang dialami PKS, dikatakannya membuat semua jajaran partai dari puncak piminan hingga kader di bawah hanya memiliki satu kosentrasi. Yakni bagaimana menguatkan konsolidasi dan kekuatan internal partai.
Sementara persepsi pihak eksternal, alih-alih mengurus dan mengomentari parpol lain tidak pernah mereka lakukan. "Apa lagi menyerang partai lain termasuk Demokrat. Enggak kami pikirin sama sekali itu," ujarnya.
Sebelumnya, pada acara temu kader Partai Demokrat di Sentul, Sabtu (26/10) kemarin, dalam pidatonya Ketua Umum Partai Demokrat SBY mengatakan merasa dihabisi lawan politik dan media selama dua tahun belakangan.
SBY juga menyampaikan tidak menerima bila Demokrat disebut partai korup. Pasalnya, SBY merasa partainya terus mendukung penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi. Tidak seperti kader parpol lain yang malah menuding adanya pesanan politik, konspirasi, dan menyalahkan penegak hukum ketika terjerat kasus.
"Justru cara seperti ini yang sungguh ingin menegakkan hukum malah partai kita dianggap partai korup. Camkan baik-baik. Yang berbenah diri, bantu penegak hukum malah dianggap partai salah, yang jelek, yang korup. Selama 2,5 tahun partai kita diserang dan dihabisi lawan politik dan sejumlah media massa," kata SBY.
0 comments:
Post a Comment