Media bisa menggiring opini publik untuk menjustifikasi seseorang bersalah dan menyebarluaskan aibnya ke seluruh dunia. Sebaliknya, media juga bisa menutupi kesalahan pihak tertentu dengan cara tidak memberitakannya.
TV One baru-baru ini dicurigai melakukan operasi tersebut setelah insiden "keceplosan" pada tayangan langsung breaking news, Rabu malam (2/10) pekan lalu.
Dikutip dari bersamadakwah.com Jum'at (11/10/2013), dalam video berdurasi 14 menit yang telah beredar di media sosial itu, dialog reporter tentang larangan penyebutan Partai Golkar ikut terekam dan terdengar jelas.
"Golkar-nya gak usah disebut ya," demikian seperti diucapkan reporter pada video di menit 8:32.
Sontak, beragam komentar negatif tertuju pada TV One yang mengesankan sedang melakukan operasi tertentu.
"Kok bisa itu keceplosan atau bagaimana," kata Rahma Ummu Fatih mengomentari video tersebut.
"Sebaik-baiknya bangkai ditutup ketauan juga," timpal Aji Teguh Prihatno.
Perlu diketahui, Akil Mochtar Ketua MK yang tertangkap tangan oleh KPK adalah mantan kader Golkar dan Chairunnisa Anggota DPR yang ikut dicokok pada kejadian itu juga merupakan kader Golkar.
Inilah video heboh itu:
http://www.youtube.com/watch?v=pMmgmCb8uNQ