Friday, 6 March 2015

Diamnya kita membuat Ahok semakin "Besar Kepala"

Gubernur DKI Basuki Thajaha Purnama alias Ahok. (mediaindonesia.com)

Terserah orang mau ngomong apa tentang saya terkait dengan kasus “Ahok vs DPRD DKI” yang sering saya posting akhir-akhir ini di akun Facebook (FB) saya. Saya tidak akan pernah berhenti menyuarakannya sampai kasus ini benar-benar tuntas dengan keputusan yang pas dan mengikat. Karena saya merasa memang ada yang tidak beres pada diri Ahok, sesuatu yang membuat saya terpanggil untuk mengatakannya. Apapun itu risikonya, saya takkan pernah gentar sedikitpun jua.

Masalah orang lain mau ikut (baik bersuara atau tidak) itu terserah mereka, merupakan hak mereka yang saya akan sangat menghargainya. Karena masing-masing orang punya prinsip dalam bersikap, dan inilah cara atau prinsip saya. Bagi saya, Ahok ini sudah keterlaluan! Merasa diri paling benar sendiri dan menganggap orang lain (anggota DPRD DKI, termasuk aleg PKS) bandit semua. Dan sebagai kader PKS, saya merasa sangat tersinggung dengan sikap dan ulah manusia yang satu ini. Sering kali memaki dan menuduh orang sebagai bajingan, seolah-olah hanya dirinyalah yang paling baik, jujur, suci dan bersih. Orang begini sungguh tak layak dijadikan pemimpin, apalagi panutan!
Jika semua orang berdiam diri dengan keadaan ini, sama saja dengan membiarkan kemunkaran dan kesewenang-wenangan terjadi secara terbuka dan kasat mata. Hal ini memang yang diharapkan Ahok dan para pengikutnya, bahwa kita disuruhnya diam saja tanpa berbuat apa-apa, walaupun sebetulnya kita tak setuju dengan sikapnya yang arogan itu. Ahok dan para pengikutnya akan semakin besar kepala dengan berdiamnya kita, karena merasa semua orang mendukung dan membela dia. Mereka akan membuat opini publik sedemikian rupa seolah-olah Ahok ini adalah malaikat yang tak pernah salah, oleh sebab itu harus dibela. Jangan harap, Bung…!
Lihat saja betapa jumawanya Ahok beserta para pengikutnya, yang menganggap bahwa Ahok ini merupakan malaikat utusan Tuhan untuk menyelamatkan rakyat (Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya). Ahok ini merupakan “manusia setengah dewa” yang tak pernah sedikitpun berbuat salah. Yang salah itu adalah para anggota DPRD DKI yang justru ingin menyelamatkan negeri ini dari orang seperti Ahok. Oleh karenanya apapun yang dilakukan Ahok harus didukung oleh seluruh rakyat Indonesia, sebab Ahok adalah PAHLAWAN (baca: kesiangan). Miris sekali…
Betapa dengan PD (percaya diri)nya mereka mengklaim bahwa hampir seluruh medsos (FB dan Twitter) mendukung Ahok dengan hashtagnya #saveAhok. Mereka lupa bahwa pemilik dan pengguna akun-akun tersebut bukanlah manusia-manusia robot yang bisa semaunya diarahkan dan mengikuti  semua keinginan mereka. Salah satu buktinya adalah saya. Haram dan najis bagi saya membela dan mendukung orang seperti Ahok, selama dia masih bersikap seperti DEWA…!
Walaupun saya bukan warga Jakarta, tapi saya sangat mendukung dan mendorong DPRD DKI untuk meneruskan niatnya menggelar Hak Angket mereka. Maju terus pantang mundur, masih banyak rakyat Indonesia yang akan membela. Katakan yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah. Jangan pernah takut kepada siapa pun juga, apalagi cuma seorang Ahok yang bisanya hanya marah dan ngamuk-ngamuk saja. Takutlah hanya kepada Allah SWT semata yang Maha Berkuasa atas segala-galanya. Percayalah, baik yang benar atau salah pasti akan terbuka dan dibukakan Allah. Cepat atau lambat kebenaranlah yang akan menang, insya Allah…
Silakan semua orang membela Ahok, tapi saya tidak akan pernah…!
sumber: dakwatuna.com

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan