Beberapa perwakilan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) membawa tumpukan dokumen tanda warga Jakarta mendukung hak angket ke dalam gedung DPRD DKI, Selasa (24/3/2015). [KOMPAS] |
Mereka geruduk dan menyampaikan aspirasinya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat Selasa (24/03/2015) pagi. Dalam aspirasinya GMJ mendukung DPRD untuk melanjutkan Hak Angket dan melengserkan Ahok.
Unjuk rasa mendukung hak angket dilanjutkan dengan membawa masuk dus berisi dokumen-dokumen. Dokumen itu, menurut perwakilan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), berisi 500.000 lebih fotokopi KTP warga DKI.
Koordinator GMJ bersama 12 orang masuk ke Gedung DPRD DKI, sekitar pukul 11.00 WIB. Masing-masing membawa satu dus ukuran besar yang menampung tumpukan dokumen fotokopi KTP dan kertas lainnya.
Di sebuah kertas terdapat kop surat yang bertuliskan "Gerakan Masyarakat Jakarta" dan disatukan dengan fotokopi KTP. Mereka menuju ruang pimpinan DPRD yang berada di lantai sembilan Gedung DPRD.
"Ini bukti bahwa masyarakat Jakarta sudah eneg dengan pemerintahan Ahok. Kami akan serahkan ini semua," seru perwakilan GMJ, Fahrrurozi Ishaq, sambil memperlihatkan sebuah dokumen.
"Jadi KTP bener-bener warga Jakarta, bukan di cuma dukungan di Facebook atau twitter yang gak jelas. Satu orang bisa punya beberapa akun," lanjut Fachrurozi.
Fahrrurozi mengatakan warga tidak pernah rela dipimpin oleh Ahok yang mengaku bersih. Padahal, menurutnya justeru Ahok teramat kotor. Hal ini bisa dilihat dari tutur katanya yang tidak beretika.
“Dia (Ahok) mengapa selalu menyatakan diri bersih. Padahal nyatanya kotor. Pun dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya,” katanya yang diiringi pekikan takbir.
Oleh karena itu ia menegaskan akan tetap menurunkan Ahok dari kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta.
“Kita tetap tidak rela dipimpin oleh Basuki Tjahja Purnama,” tegasnya.
Menurut salah satu pentolan aksi, Haji Komarudin Darif, rencananya GMJ akan mengirim utusan ke DPRD untuk “memaksa” anggota DPRD untuk memakzulkan Ahok. (Hidayatullah/RMOL/KOMPAS)
0 comments:
Post a Comment