Selama 70 tahun sebuah pesawat peluncur bom Inggris bernama Handley Big Halifax diyakini jatuh di Samudera Adriatic dalam perang dunia kedua, hingga akhirnya cincin kawin emas yang ditemukan keluarga pedalaman Albania memastikan jika pesawat jatuh di negara itu.
Bermula dari tim Inggris dan AS mendaki gunung Albania dengan ketinggian 1829 meter pada Oktober 2014 lalu guna memeriksa serpihan pesawat yang ditemukan salah seorang penduduk, dan kemudian memastikannya sebagai pesawat peluncur bom itu itu.
Salah seorang anggota tim bernama Chris Casey mencoba melacak identitas kru pesawat tersebut dengan internet namun gagal sebelum kemudian sebuah cincin pernikahan ditulisi nama Joyce and John yang disimpan seorang penduduk Albania membuka teka-teki itu.
Cincin itu ditemukan oleh Jaho Kaala tahun 1960 ketika mengumpulkan kayu bakar dari pegunungan.
Cincin itu kemudian diberikan kepada anaknya ketika melangsungkan pernikahan tahun 1971, tetapi dengan pesan harus dikembalikan kepada pemiliknya jika tiran sosialis Soviet berakhir.
Setelah 20 tahun, sewaktu Albania bisa melepaskan diri dari Soviet, putra Jaho Kaala berusaha meminta tolong pejabat daerahnya agar memberitahu Kedutaan Inggris di Tirana perihal cincin tersebut, yang berlangsung hampir selama dua tahun.
Akhirnya pada Senin kemarin (10/3/2015), putra Jaho Kaala berhasil menyerahkan cincin itu kepada saudari kru pesawat hilang tersebut John Thompson, yang secara khusus datang bersama istrinya Joyce Mosley.
John Thompson menikah dengan Joyce pada Juni 1944. Menurut hasil analisa Inggris, pesawatnya jatuh sewaktu akan kembali ke Italia karena menabrak pegunungan di Albania, yang menyebabkan seluruh kru pesawat tewas, termasuk John Thompson. (aljazeera/rem/dakwatuna)
0 comments:
Post a Comment