Monday, 16 March 2015

Nilai rapot merah Jokowi, Mahasiswa mulai bergerak tuntut perubahan




Mahasiswa yang akhir-akhir ini dicemooh publik karen sikap diamnya terhadap penderitaan rakyat, kini mulai bergerak. 

Hari ini, Senin (16/3/2015) Mahasiswa di Jawa Timur dan Jawa Barat mulai bergerak. Di Jawa Timur Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang menggelar aksi 'Raport Merah Jokowi' di DPRD dan Balaikota Malang.

Realisasi kerja dan kinerja Presiden Joko Widodo dinilai jelek oleh mahasiswa. 

"Banyak kinerja Presiden Joko Widodo yang buruk. Kami memberikan waktu untuk perbaikan kinerja. Jika tidak, kami akan turun ke jalan," kata Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Reza Adi Pratama, saat menggelar aksi bersama ratusan mahasiswa di DPRD dan Balai Kota Malang, Senin 16 Maret 2015, seperti dilansir VIVAnews.

Catatan mahasiswa, dari sektor ekonomi, Jokowi dianggap gagal. Ini ditunjukkan dengan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, melambungnya harga beras, hingga dicabutnya subsidi Bahan Bakar Minyak.

Sementara itu pada hari yang sama di Jawa Barat, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Cinta Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung.

Mahasiswa menggelar demonstrasi mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai dzolim kepada rakyat.

Kordinator aksi, Achmad Faqihuddin, mengatakan dalam waktu belum satu tahun Jokowi telah mengubah segalanya. Berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi dinilai membuat rakyat menjerit.

"Mulai dari menaikan harga BBM yang dibarengi dengan kenaikan harga sembako, harga elpiji yang melambung dan sekarang diperparah dengan nilai tukar rupiah yang merosot," katanya.

Pihaknya dalam aksi tersebut mengultimatum Presiden Jokowi untuk membereskan segala permasalahan yang sedang menghimpit bangsa Indonesia.

"Kami sangat mencintai Indonesia. Apabila sampai 20 Mei 2015 Pemerintah tidak melakukan perbaikan secara signifikan, maka mahasiswa dan rakyat memohon dengan hormat agar Bapak Jokowi mundur dari kursi Presiden RI," katanya.

Adapun beberapa tuntutan mahasiswa kepada Jokowi adalah meminta menurunkan harga-harga, dukung agenda reformasi berupa pemberantasan korupsi, tegakkan kedaulatan hukum dan wujudkan stabilitas nasional.

Sebelumnya, pada hari Minggu kemarin (15/3) ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di Car Free Day Dago Bandung. Aksi mahasiswa ini dimaksudkan untuk memberikan SP 1 (Surat Peringatan pertama) kepada pemerintahan Jokowi. Aksi tersebut diikuti oleh elemen mahasiswa di empat perguruan tinggi di antaranya UPI, UNPAD, Polban, dan Universitas Telkom.

“Sudah banyak masalah yang muncul dalam pemerintahan Jokowi. Mulai dari energi, ekonomi, hukum, hingga pendidikan dimana kebijakannya menuai kontroversi. Berbagai masalah seperti harga beras naik, bbm naik turun, harga tarif dasar listrik naik, dan masalah lainnya. Hal ini menuntut mahasiswa agar tidak diam. Aksi ini salah satu bentuk kepedulian kami, BEM SI Jabar terhadap bangsa indonesia,” ujar Fikri Faturrahman, salah satu aktivis dalam aksi tersebut, seperti dilansir Islampos.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan