Tuesday, 17 June 2014
Ini alasan Risma tutup Dolly
22:53
No comments
REPUBLIKA.CO.ID,
SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Tri Rismaharini menegaskan, lokalisasi
prostitusi Dolly harus tetap ditutup sesuai jadwal yaitu 19 Juni 2014. Ia tetap
bersikukuh meski warga sekitar lokalisasi menentangnya.
"Saya kan harus menyelamatkan anak-anak. Apalagi
letak Dolly kanbercampur dengan
permukiman warga sehingga menyebabkan terjadi perdagangan manusia, termasuk
mucikari anak-anak,” ujarnya di Surabaya, Kamis (1/5).
Tak hanya
itu, ia tidak ingin anak-anak disekitar Dolly hanya punya wawasan semata tempat
prostitusi. Padahal mereka memiliki kemampuan yang sama dengan anak lain.
Karenanya,
ia mengaku kaget ketika masyarakat Forum Pekerja Lokalisasi (FPL) menolak
penutupan Dolly. Namun niat untuk menutup lokalisasi Dolly tetap tak
berubah.
Ia akan
tetap menutup tempat maksiat itu berdasarkan peraturan daerah (perda) larangan difungsikannya
rumah tempat tinggal sebagai tempat asusila dan juga UU Perdagangan Orang.
Orang nomor satu di Surabaya itu pun mengaku telah memiliki strategi khusus
untuk mengatasi segala bentuk penolakan penutupan lokalisasi yang konon
terbesar se-Asia Tenggara itu.
Sayangnya
Risma enggan menjelaskan strategi dan taktik seperti apa yang dimaksud.
"Yang jelas kami tidak akan membongkar permukiman warga. Kami hanya
menutup Dolly," ujarnya.
Ia
menjelaskan, jika benar-benar ditutup, para mantan pekerja seks komersial (PSK)
Dolly akan mendapatkan pelatihan. Bahkan, ia bersedia memberikan pinjaman
modal.
0 comments:
Post a Comment