Rabu
(30/10) pukul 17.20 tepatnya, mataku langsung tertuju pada berita di televisi
mengenai Israel. Yang aku herankan, tidak biasanya acara Liputan 6 menyiarkan
berita Israel, apalagi bernada promosi.
Belanja
di Tel Aviv" demikian judul reportasenya. Ketika kusimak lebih seksama,
siaran itu berisi promosi agar berbelanja ke Tel Aviv dan jaminan keamanan
berbelanja di sana.
Sudah
bukan rahasia lagi bahwa tanah milik Israel adalah hasil jajahan yang telah
direbut dari Palestina, termasuk Tel Aviv yang kini menjadi ibukota Israel.
Hingga saat ini pun Israel masih menjajah Palestina.
Mengapa
promosi Israel ini menjadi tayangan SCTV? Adakah agenda tersembunyi di
baliknya? Indonesia sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia
harusnya mendukung atas kemerdekaan Palestina. Tapi yang tergambar oleh
pemberitaan di Liputan 6 justru seakan membiaskan hal itu. Seolah tidak terjadi
apapun antara Israel dengan Palestina yang higga kini masih berjuang
mempertahankan tanah mereka.
Sebagai
stasiun televisi yang baik harusnya SCTV, khususnya Liputan 6 memberitakan
hal-hal yang tidak terkesan pro pada Israel yang merupakan representasi
penjajahan di milenium ketiga. Sejalan dengan aspirasi umat Islam di Indonesia,
akan lebih baik stasiun TV di negeri ini mendukung Palestina..
Selain
itu, kepekaan masyarakat muslim di Indonesia atas kepeduliannya dengan nasib
saudaranya seiman yang ada di Palestina bisa terlihat dari respon atas tayangan
seperti ini. Jika masyarakat menyambut baik ajakan Liputan 6, ini pertanda
propaganda tersebut berhasil. Semoga saja masyarakat kita masih kritis sehingga
melayangkan protes ke KPI atas tayangan tersebut. Sebagaimana Februari lalu
umat Islam memprotes keras Metro TV yang menayangkan program Inside bertajuk "Berdarah Yahudi, Bernafas Indonesia". [Gresia Divi]
0 comments:
Post a Comment