TNI dan Polri dibuat terkagum-kagum. Peluru M 1911 kaliber 0.45 inchi yang ditembakan dengan jarak 3 meter terpental.
Dream - Berawal dari keprihatin maraknya kejahatan penembakan yang menimbulkan korban jiwa, dua murid SMA Negeri 3 Kota Semarang, Jawa Tengah berhasil membuat rompi antipeluru.
Mereka adalah Aristio Kevin Ardyaneira Pratama (16) siswa kelas XI dan M Iqbal Fauzi (15). Keduanya siswa kelas XI MIA 5 SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah.
Rompi yang terbuat dari sabut kelapa dan fiber glass itu telah diuji oleh TNI serta Polri. Hasilnya memuaskan. Peluru M 1911 kaliber 0.45 inchi yang ditembakkan dengan jarak 3 meter terpental.
Pemilihan bahan sabut kelapa karena memiliki tekstur kuat menahan berbagai hantaman dari luar. "Sabut kelapa kami pakai karena saat ditarik-tarik ternyata kuat, " kata Kevin, Kamis 11 Desember 2014.
Saat melakukan percobaan tahap pertama mereka sempat gagal, lantaran rompi berbahan sabut itu masih bisa ditembus peluru. Saat itu mereka masih memilih bahan fiber, sabut kelapa dan plat seng.
Tapi kemudian plat seng tidak pakai. Mereka juga pernah mencoba pakai kain celana jeans tapi malah berat. Setelah sempat gagal pada empat kali percobaan, buah karya keduanya pun mendapatkan hasil positif. Percobaan kelima dan enam mereka berhasil.
Selain pelurunya bisa mental, kelebihan lain dari rompi ini tidak bisa ditembus benda tajam. Dari prototipe pertama yang memiliki tebal 2,5 sentimeter dan berat 6 kilogram, saat ini lapisan rompi hanya setebal 1,35 sentimeter dan berat 3 kilogram.
Hasil karya ini mereka namai dengan nama Stab Resistant and Balistik Vest Made From Coconut Fiber. Mereka berharap, hasil karya mereka bisa dikembangkan oleh pemerintah.
"Pengembangan alat ini ke depan digunakan untuk masyarakat sipil, satpam, TNI dan Polri sebagai alat pertahanan diri dan dapat digunakan oleh masyarakat luas," ujar Iqbal.
Rompi antipeluru ini sudah juga diikutkan dalam berbagai ajang kompetisi yaitu 2Nd International Science Project Olimpiade (ISPRO) 2014 di Jakarta berhasil menyabet medali perak.
Kemudian kompetisi Internasional Science Project Olimpiade juga meraih medali perak. Di ajang Karya Cipta Teknologi Tepat Guna di Kota Semarang menyabet juara dua.
(Ism, Sumber: Merdeka.com)
0 comments:
Post a Comment