Saturday, 12 July 2014
Mahasiwa Muslim Uighur Dipaksa Makan Siang dan Dihukum Jika Ketahuan Berpuasa
21:37
No comments
PKS Bawen: Mahasiswa Muslim Uighur di perguruan tinggi Kashgar menghadapi
ancaman diusir jika mereka terlihat berpuasa Ramadhan, karena pejabat di
Xinjiang telah mengeluarkan pelarangan bagi Muslim untuk menjalankan ibadah
puasa.
“Administrasi kampus kami
secara tegas melarang puasa Ramadhan dan praktik ibadah lainnya oleh mahasiswa
Uighur,” kata seorang mahasiswa Uighur yang minta identitasnya tidak disebut,
kepada Radio Free Asia (RFA), lantaran takut mendapatkan
hukuman karena berbicara dengan media asing.
“Mereka yang menolak untuk
makan siang akan diingatkan bahwa mereka akan diusir dari perguruan tinggi atau
mereka akan kehilangan ijazah mereka,” katanya.
Setiap tahun, pemerintah
Cina telah berulang kali memberlakukan larangan berpuasa dan ibadah lainnya
terhadap Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang setiap Ramadhan.
Pihak kampus memerintahkan
kepada semua restoran dekat kampus “tidak membuka restoran mereka saat matahari
terbenam” untuk menghalangi mahasiswa Muslim berbuka puasa.
Pihak administrasi perguruan
tinggi juga telah mendistribusikan hidangan makan siang dan botol air gratis.
“Mereka yang menolak makan
siang akan dimasukkan ke dalam daftar hitam dan nama mereka akan disampaikan ke
pimpinan Partai Komunis Cina di berbagai fakultas,” kata mahasiswa tersebut.
Meskipun ada ancaman
pengusiran, beberapa mahasiswa Muslim mengambil risiko dengan tetap menjalankan
ibadah puasa.
“Meskipun ada aturan ketat
dan aktivitas mereka dipantau secara ketat, beberapa mahasiswa Uighur secara
diam-diam tetap berpuasa” kata salah seorang mahasiswa Uighur.
“Mereka meninggalkan kelas
lebih awal dan membawa pulang makanan dari perguruan tinggi untuk berbuka puasa
di asrama mereka.”
Beberapa ada yang
tertangkap saat staf administrasi perguruan tinggi memeriksa tas-tas mahasiswa
di pintu keluar, katanya.
“Jika otoritas perguruan
tinggi menemukan masih ada makanan di tas mereka, para mahasiswa itu dipaksa
untuk mengonsumsi makanan itu di tempat,” katanya.
Mahasiswa yang bangun
untuk makan sahur di asrama mereka juga akan dihukum.
“Jika ada mahasiswa yang
menyalakan lampu untuk makan sahur, para penjaga perguruan tinggi akan segera
mem-blacklist mereka,”
kata mahasiswa.
“Perguruan tinggi telah
menyiapkan kamera pengintai di asrama dan di koridor perguruan tinggi untuk
memantau kegiatan mahasiswa,” ungkapnya.
“Mereka mengendalikan
semua kegiatan kami dan kehidupan pribadi kami,” katanya.
“Perguruan tinggi kami
bukan lembaga akademis tetapi sebuah kamp politik. Jika seorang mahasiswa
berharap untuk tinggal di kamp ini, ia harus mematuhi aturan dan hanya tinggal
diam,” tegasnya. (arrahmah.com)
salam-online
0 comments:
Post a Comment