Saturday, 12 July 2014

Cinta dan Ramadhan


Apa yang anda pikirkan ketika bicara tentang Ramadhan? Besar kemungkinan jawabannya adalah puasa.
Apa yang anda pikirkan ketika bicara sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan? Besar kemungkinan jawabannya adalah I’tikaf.
Dan apa yang anda pikirkan ketika bicara angka 13? Besar kemungkinan jawabannya adalah angka keramat.

Bagi kami Ramadhan tidak hanya menjadi momen penting untuk melakukan ibadah puasa dan I’tikaf tapi telah menjadi momen terindah dalam hidup yang tidak pernah terlupakan karena dibulan ini kami mengikat janji setia sebagai suami istri dan dilakukan disepuluh hari terakhir yakni 23 Ramadhan lima tahun lalu atau bertepatan dengan tanggal 13 September 2009. Jangan dibayangkan bagaimana kami merencanakan semuanya karena peristiwa ini mengalir seperti air, alami dan berjalan begitu saja.
Menunggu
Lima bulan menunggu jawaban akhirnya sampai juga kabar baik kepadaku, proposal jawaban yang lama kutunggu telah kuterima, kubaca seksama, cermati dan akhirnya kumantapkan langkah untuk mengatakan “Iya” dihari kedua sebagai respon proposal yang kuterima, “insya Allah sesuai dengan kriteria yang kuharapkan” bisikku dalam hati. Subhanallah, rupanya Ramadhan Allah pilih menjadi bulan pengabulan doaku selama ini, mungkin ini yang dinamakan “The Miracle of Ramadhan”.
Ta’aruf
Selang beberapa hari kami menjalani proses ta’aruf bertempat dirumah Murobbi yang kebetulan istrinya adalah Murobbiyah calon istriku, dibatasi hijab tipis Murobbi menyampaikan pertanyaan kepadaku “apa tujuan kamu menikah?” Tanya Murobbi, “tujuan menikah adalah untuk membentuk keluarga sakinah dan melahirkan keturunan yang sholih dan sholihah” jawabku tegas. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara aku dan calon istriku “Bukan harta yang aku punya tapi bahagia yang ingin kuberikan, maukah ukhti menerima saya apa adanya?” tanyaku, “insya Allah” jawabnya. Setelah saya menyampaikan pertanyaan giliran ia kupersilakan bertanya namun tidak ada satupun pertanyaan yang ia sampaikan akhirnya kami dipersilakan untuk saling memandang satu sama lain namun hal itu tidak kami lakukan. Sebelum proses ta’aruf ditutup ia menyampaikan pesan dari orang tuanya agar segera menindaklanjuti pekan depan dengan pertimbangan lebih cepat lebih baik selain itu untuk menjaga hati. Akhirnya usai ta’aruf saya langsung bergerak cepat mengkomunikasikan ke orang tuaku agar menghubungi saudara dekat guna persiapan akad nikah minggu depan sambil aku mempersiapkan surat-surat yang menjadi sarat pernikahan dikelurahan. Walaupun orang tuaku sempat kaget karena mendadak namun seperti biasa ia selalu mendukungku.
Akad Nikah
Singkat cerita, tiba hari H saya dan rombongan yang terdiri dari satu mobil Isuzu sampai ditempat calon istri disambut keluarga besarnya sekitar jam 3 sore, usai sholat ashar dimasjid langsung persiapan prosesi akad nikah, sambil menunggu saya disodori kertas kecil bertuliskan bahasa arab oleh calon mertua untuk dihafal sekitar 5 menitSambil menghafal saya perhatikan satu-persatu wajah diruangan mencari orang yang akan mendampingiku namun tidak juga kukenali yang mana calon istriku (maklum saat ta’aruf diberi kesempatan memandang tapi tidak kugunakan) apalagi calon istriku punya saudara perempuan empat dan menggunakan baju hampir sama coraknya.
Tidak berapa lama saya dipanggil pembawa acara maju kedepan begitu pula dengan calon istriku, dengan perasaan tenang saya maju menghadap penghulu yang disebelahnya duduk calon mertua didampingi dua orang saksi dari pihak saya dan calon istri, sementara calon istriku duduk tepat dibelakangku, dimulai dengan simulasi satu kali oleh penghulu dilanjutkan khutbah nikah dan lafaz serah terima, berbarengan dengan itu tangan kanan penghulu menjabat erat tanganku, saat tangannya mulai dihentakkan… sayapun melantukan lafaz “Qoobiltu nikaahaha watazwiijaha bimahri ‘adaawatisholaati haalan” dan Alhamdulillah sekali ucap langsung sah.
Usai prosesi akad nikah kami keliling berjabat tangan sanak saudara dan dipersilakan duduk berdampingan dan saat itulah saya baru tahu ternyata istriku lebih cantik dari photonya. Alhamdulillah, akhirnya acara ditutup dengan buka puasa bersama. (Erfani)

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan