Apa yang anda pikirkan ketika bicara tentang Ramadhan? Besar kemungkinan
jawabannya adalah puasa.
Apa yang anda pikirkan ketika bicara sepuluh hari terakhir dibulan
Ramadhan? Besar kemungkinan jawabannya adalah I’tikaf.
Dan apa yang anda pikirkan ketika bicara angka 13? Besar kemungkinan
jawabannya adalah angka keramat.
Bagi kami Ramadhan tidak hanya menjadi momen penting untuk melakukan
ibadah puasa dan I’tikaf tapi telah menjadi momen terindah dalam hidup yang
tidak pernah terlupakan karena dibulan ini kami mengikat janji setia sebagai
suami istri dan dilakukan disepuluh hari terakhir yakni 23 Ramadhan lima tahun
lalu atau bertepatan dengan tanggal 13 September 2009. Jangan dibayangkan
bagaimana kami merencanakan semuanya karena peristiwa ini mengalir seperti air,
alami dan berjalan begitu saja.
Menunggu
Lima bulan menunggu jawaban akhirnya sampai juga kabar baik kepadaku, proposal
jawaban yang lama kutunggu telah kuterima, kubaca seksama, cermati dan akhirnya
kumantapkan langkah untuk mengatakan “Iya”
dihari kedua sebagai respon proposal yang kuterima, “insya Allah sesuai dengan kriteria yang kuharapkan” bisikku dalam
hati. Subhanallah, rupanya Ramadhan Allah pilih menjadi bulan pengabulan doaku
selama ini, mungkin ini yang dinamakan “The Miracle of Ramadhan”.
Ta’aruf
Selang beberapa hari kami menjalani proses ta’aruf bertempat dirumah
Murobbi yang kebetulan istrinya adalah Murobbiyah calon istriku, dibatasi hijab
tipis Murobbi menyampaikan pertanyaan kepadaku “apa tujuan kamu menikah?” Tanya Murobbi, “tujuan menikah adalah untuk membentuk keluarga sakinah dan melahirkan
keturunan yang sholih dan sholihah” jawabku tegas. Lalu dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab antara aku dan calon istriku “Bukan harta yang aku punya tapi bahagia yang ingin kuberikan, maukah
ukhti menerima saya apa adanya?” tanyaku, “insya Allah” jawabnya. Setelah
saya menyampaikan pertanyaan giliran ia kupersilakan bertanya namun tidak ada
satupun pertanyaan yang ia sampaikan akhirnya kami dipersilakan untuk saling
memandang satu sama lain namun hal itu tidak kami lakukan. Sebelum proses
ta’aruf ditutup ia menyampaikan pesan dari orang tuanya agar segera menindaklanjuti
pekan depan dengan pertimbangan lebih cepat lebih baik selain itu untuk menjaga
hati. Akhirnya usai ta’aruf saya langsung bergerak cepat mengkomunikasikan ke
orang tuaku agar menghubungi saudara dekat guna persiapan akad nikah minggu
depan sambil aku mempersiapkan surat-surat yang menjadi sarat pernikahan
dikelurahan. Walaupun orang tuaku sempat kaget karena mendadak namun seperti
biasa ia selalu mendukungku.
Akad Nikah
Singkat cerita, tiba hari H saya dan rombongan yang terdiri dari satu
mobil Isuzu sampai ditempat calon istri disambut keluarga besarnya sekitar jam
3 sore, usai sholat ashar dimasjid langsung persiapan prosesi akad nikah,
sambil menunggu saya disodori kertas kecil bertuliskan bahasa arab oleh calon
mertua untuk dihafal sekitar 5 menitSambil menghafal saya perhatikan
satu-persatu wajah diruangan mencari orang yang akan mendampingiku namun tidak
juga kukenali yang mana calon istriku (maklum
saat ta’aruf diberi kesempatan memandang tapi tidak kugunakan) apalagi
calon istriku punya saudara perempuan empat dan menggunakan baju hampir sama
coraknya.
Tidak berapa lama saya dipanggil pembawa acara maju kedepan begitu pula
dengan calon istriku, dengan perasaan tenang saya maju menghadap penghulu yang
disebelahnya duduk calon mertua didampingi dua orang saksi dari pihak saya dan
calon istri, sementara calon istriku duduk tepat dibelakangku, dimulai dengan
simulasi satu kali oleh penghulu dilanjutkan khutbah nikah dan lafaz serah
terima, berbarengan dengan itu tangan kanan penghulu menjabat erat tanganku,
saat tangannya mulai dihentakkan… sayapun melantukan lafaz “Qoobiltu nikaahaha watazwiijaha bimahri ‘adaawatisholaati
haalan” dan Alhamdulillah sekali ucap langsung sah.
Usai prosesi akad nikah kami keliling berjabat tangan sanak saudara dan
dipersilakan duduk berdampingan dan saat itulah saya baru tahu ternyata istriku
lebih cantik dari photonya. Alhamdulillah, akhirnya acara ditutup dengan buka
puasa bersama. (Erfani)
0 comments:
Post a Comment