Banyak orang menunggu tentang update terbaru dari perhitungan real
count Pilpres 2014 yang di lakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Karena
kabar yang beredar, bawa perhitungan manual itu diselesaikan pada tanggal 12
Juli 2014 dan akan dipublikasikan.
Namun sudah sampai tanggal 13 Juli 2014, belum ada
juga kabar tentang update terbaru real count tersebut, sehingga media pun pada
‘geregetan’ tidak sabar. Karena sebelumnya muncul fitnah yang mengatakan bahwa
hasil real count Pilpres yang dilakukan PKS diduga palsu atau kurang bisa di percaya.
Usut punya usut, akhirnya waktu yang di nantikan
itu tiba juga, yakni PKS tidak mau mempublikasikan hasil hitung manualnya ke
publik, apa sebab? Jawabannya sederhana saja, karena pasangan Prabowo-Hatta
adalah capres yang taat hukum dan aturan. Telah beredar larangan dari Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) yang melarang kepada siapa saja untuk mempublikasikan
hasil Quick Count ataupun Real Count.
“KPI meminta seluruh lembaga penyiaran
menghentikan sementara siaran quick count, real count, klaim kemenangan, dan
ucapan selamat sepihak kepada capres sampai 22 Juli 2014,” kata Ketua KPI Pusat
Dr Judhariksawan, seperti diberitakan Antaranews.com, Jumat (11/7/2014).
Atas dasar hal tersebut, maka tim Prabowo Hatta
melalui Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera Taufik Ridho
mengatakan partainya telah menghentikan publikasi real count data Pemilu
Presiden 2014.
Penghentian tersebut menyusul imbauan Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) yang meminta lembaga penyiaran untuk menghentikan
siaran quick count maupun real count. “Real count PKS sudah kami hentikan
(penyiarannya). Kami kan taat aturan,” kata Taufik saat dihubungi Kompas.com,
Minggu (13/7/2014).
Meski demikian, kata Taufik, proses pengumpulan
data C1 dari tempat pemungutan suara untuk penghitungan real count tetap
dilakukan. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai data pembanding
manakala terdapat indikasi kecurangan pada proses rekapitulasi suara yang
dilakukan Komisi Pemilihan Umum. “Perhitungannya masih tetap ada,” ujarnya.
Memang himbaun KPI untuk meminta semua pihak tidak
mempublikasikan hasil real count dan quick count patut di apresiasi. Langkah
yang bijak bagi kedua pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla untuk
bersabar menunggu hasil resmi dari KPU pada tanggal 22 Juli 2014 nanti.
(silontong)
0 comments:
Post a Comment