Dalam
Kitab Majma'ul Jawaa'id, Bab Thalabud Du'a, diutarakan
hadits Nabi SAW mengenai kedahsyatan doa. Dari Jabir bin Abdullah berkata,
Rasulullah SAW bersabda: 'Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara
yang menyelamatkan kalian dari musuh kalian dan mempercepat datangnya rezeki
kalian?' (Rasulullah melanjutkan), 'Maka berdoalah pada tengah malam dan pada
siang hari kalian, sebab hanya doa yang menjadi senjata ampuh orang
beriman."(HR. Abu Ya'la).
Demikianlah manfaat doa, dapat menyelamatkan kita dari musuh sebagaimana
dijelaskan di atas dan membuka pintu rezeki.
Akankah Allah menolak permintaan hamba-Nya yang setiap malam melakukan qiyamul
lail (shalat malam) dan berdoa kepada-Nya.
Bila tidak, Rasulullah SAW bersabda: "Dari Anas RA berkata,
'Rasulullah SAW bersabda, 'Terus menerus tiada hentinya seorang hamba
memperoleh kebaikkan selagi ia tidak menutup jalan kecepatannya (datangnya
kebaikan itu). Para sahabat bertanya, 'Ya Nabiyallah, bagaimana orang
menutupnya?' Rasulullah SAW bersabda, "Dia berkata, 'Aku telah berdoa,
tetapi Allah tidak juga mengijabah doaku." (HR.Ahmad dan Abu
Ya'la).
Seorang hamba akan terus-menerus dalam kebaikan jika ia terus berdoa
kepada Allah siang dan malam. Kebaikan Allah adalah masalah ijabah
(mengabulkan) Allah untuk hamba-Nya yang berdoa, dan Allah lebih tahu kebaikkan
apa yang lebih pantas diberikan untuk hamba-Nya yang memohon. Karenanya, setiap
orang beriman mestilah yakin bahwa doa yang dipanjatkannya pasti membawa
kebaikan bagi hidupnya di alam dunia hingga
akhirat.
Sebagian kita terkadang merasa bahwa ketika sudah sekian kali berdoa, tetapi
rasanya tidak pernah dikabulkan. Dibenarkankah perasaan dan pertanyaan itu
muncul? Tidak. Sebab, Allah itu tergantung sangkaan makhluk kepada-Nya. Kalau
kita sudah merasa berdoa terus tetapi tidak diijabah (dikabulkan),
sudah pasti doa kita tidak diijabah sama sekali. Allah itu Mahatahu atas segala
kebutuhan makhluk-Nya dan lebih mengerti kebaikan apa yang dibutuhkan
makhluk-Nya dalam mengarungi jalan kehidupannya.
Dialah yang Maha Mengatur dengan segala qudrat (kuasa, mampu,
dan tidak lemah) dan iradat-Nya (kehendak/kemauan Tuhan). Anda pun
harus menyadari bahwa semua makhluk berada dalam genggaman kekuasaan Allah.
Secara logis, kalau orang banyak berdoa kepada Tuhan, ia tidak akan pernah
mengalami kerugian sekecil apa pun. Sebaliknya, keberuntunganlah yang pasti
akan ia perolehnya.
Secara psikologis, terkadang kita butuh seseorang sebagai tempat mengadu untuk
sekadar meringankan beban pikiran. Bila sudah diungkapkan maka akan terasa
sedikit keringanan. Untuk orang yang berdoa berarti dia mengadukan masalahnya
kepada Allah. Allah adalah sebaik-baik teman yang mendengarkan segala pengaduan
kita dan pemberi solusi terbaik bagi siapa saja yang merasa membutuhkan.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, yakinkanlah bahwa doa memiliki kekuatan
dan banyak mendatangkan manfaat. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan
diterangkan apa kekuatan dan manfaat doa yang dipanjatkan oleh seorang hamba
yang berdoa:
1) Berdoa adalah ibadah, asalkan dengan niat semata-mata memenuhi perintah
Allah. Sebab, Allah memerintahkan kita untuk berdoa.
2) Berdoa akan mendekatkan diri kepada Allah (taqarub). Sebab, dengan
berdoa kita merasa butuh kepada Allah dan merasa hina di hadapan Allah. Maka
dari itu, bertawadhulah (merendahkan diri) di hadapan Allah. Sebaliknya,
orang
yang tidak mau berdoa adalah orang yang sombong di hadapan Allah.
3) Berdoa adalah berdzikir, yakni berdzikir dengan lisan juga dengan hati yang
merupakan bagian daripada kunci-kunci mengenal diri kepada Allah dan membuat
jiwa menjadi tenang dan tenteram. Allah berfirman, "Ingatlah,
hanya
dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar
Ra'd: 28).
4) Allah mengabulkan doa. Doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah tentu dan pasti
dikabulkan atau mendatangkan berbagai kebaikan. Sedangkan, apa yang baik dan
bermanfaat dalam pandangan Allah SWT sebagai berikut:
# Hamba itu akan dinaikan derajatnya di hadapan Allah lantaran doanya.
# Karena banyak dosa, maka doanya itu dijadikan oleh Allah sebagai kafarat(denda
yang harus dibayar karena melanggar larangan Allah) atau penghapus
dosa-dosanya.
# Karena keburukan takdir yang akan menimpanya, doa itu akan
menjamin keselamatannya dengan mengubah takdir buruknya kepada yang akan
menyelamatkan.
# Karena tidak terhalang untuk dikabulkan sesuai apa yang dimintanya,
Allah SWT berkenan mengabulkan doa sesuai dengan apa yang diminta.
Macam-macam ijabah (pengabulan) ini jelas dasarnya dalam nash-nash (dalil)
Al Quran dan hadits. Jadi, Anda tidak perlu meragukannya.
5) Berdoa kepada Allah menunjukkan jati diri, yakni jati diri selaku
hamba yang yakin bahwa tidak ada yang dapat memberikan pertolongan dan
membuktikan segala sesuatunya selain Allah. Ini adalah ciri mukmin
sejati.
6) Rasulullah SAW telah memberi kabar gembira kepada kita bahwa Allah
malu menolak doanya orang yang berdoa jika ia kembali dengan tangan kosong.
Dari Salman Al Farisi RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
Allah Mahahidup lagi Mahamulia. la malu untuk menolak jika seseorang mengangkat
kedua tangan memohon kepada-Nya, lalu kembali dengan tangan kosong."
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Berdasarkan uraian tersebut, yakinlah bahwa doa itu pasti akan dikabulkan oleh
Allah. Karenanya, bersemangatlah untuk terus berdoa
kepada Allah pada siang hari, terlebih berdoa pada tengah malam.
Urusan bagaimana Allah mengabulkannya, itu adalah tanggung jawab Allah. Bukan
urusan kita sebagai hamba-Nya. Sama seperti halnya kita berusaha, urusan
hasilnya adalah tanggung jawab Allah. Jadikanlah kekuatan dan harapan Anda
dengan doa dan usaha. Jangan lupa balut semuanya dengan jiwa yang tawakal
(berserah diri). Insya Allah hidup akan menjadi berkah dan selamat karena Allah
tidak akan henti-hentinya melimpahkan kebaikkan untuk Anda.
"Ya Allah, berilah kami kekuatan dengan sedikit kekuatan-Mu untuk
melakukan amal kebaikan dan doa siang malam, agar hidup kami lebih berarti bagi
anak cucu kami di dunia hingga akhirat." Amin.
0 comments:
Post a Comment