Produksi dan
produktivitas lahan padi di Indonesia mengalami peningkatan dalam kurun
lima tahun terakhir. Produksi gabah kering giling meningkat dari 60,3
juta di tahun 2008 menjadi 68,9 juta ton pada 2012, atau tumbuh sebesar
4,87 persen. Sementara produktivitas lahan pada periode yang sama
rata-rata tumbuh 2,79 persen dari 4,98 ton/ha di tahun 2008 menjadi 5,12
ton/ha di tahun 2012.
"Pertumbuhan produksi tersebut tidak terlepas dari usaha para petani,
stakeholder pertanian, dan juga pemerintah provinsi dan kabupaten,"
kata Menteri Petanian Suswono ketika memberikan arahan pada acara
Koordinasi Nasional dan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Pengusaha
Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Senin (9/9) di Surabaya.
Mentan mengemukakan, menurut data BPS (2012), dari tahun 2008 sampai
2012 sentra-sentra produksi mengalami pertumbuhan roduksi padi yang
positif. Diantaranya Jawa Timur tumbuh 13,87% pesen, Jawa Tengah 8,59
persen, Sulawesi Selatan 7,99 persen, Sumatera Utara 2,27 persen,
Sumatera Selatan 2,79 persen, Lampung 3,54 persen, Sumatera Barat 3,35
persen, dan Nusa Tenggara Barat tumbuh 1,71 persen. Sementara provinsi
yang mengalami pertumbuhan negatif, antara lain Jawa Barat -1,98 persen,
Banten -0,56 persen, dan Bali -1,35 persen.
Mentan menyatakan, angka-angka tersebut harus terus ditingkatkan
melalui program-program peningkatan produksi dan produktivitas lahan,
mengingat konsumsi beras akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan ditambah dengan alih fungsi lahan.
"Karena itu menjaga produksi padi agar tercapai kestabilan persediaan
beras adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
dengan sistematis dan sebaik mungkin," jelas Mentan.
Tugas dan tanggung jawab tersebut, lanjut Mentan, utamanya memang
diemban pemerintah, namun dalam pelaksanaanya melibatkan banyak pihak
antara lain peran petani, masyarakat, dan pengusaha yang ada didalamnya.
Usaha penggilingan padi, sebut Mentan, memiliki peran yang vital
dalam hal ini karena menjadi muara dari usaha budi daya padi. Sebagai
titik transformasi dari gabah menjadi beras, penggilingan padi harus
memiliki modal sumber daya manusia terampil sehingga usaha penggilingan
padi terkelola secara efektif, efisien, dan menghasilkan beras yang
berkualitas ,serta menghasilkan rendemen giling yang tinggi.
Menurut data Perpadi, rata-rata rendemen penggilingan padi terutama
penggilingan padi kecil rendemennya masih di bawah 60 persen. Sedangkan
rendemen optimal dari transformasi gabah menjadi beras adalah sekitar 68
persen. Untuk itu Mentan meminta kepada Perpadi untuk membantu
memberikan bantuan pelatihan kepada para pemilik usaha penggilingan padi
skala kecil agar mereka dapat meningkatkan rendemen gilingnya.
Sumber: suaramerdeka.com
0 comments:
Post a Comment