Tuesday, 10 September 2013

Poduktivitas Lahan Padi Meningkat 4,87 Persen

Produksi dan produktivitas lahan padi di Indonesia mengalami peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir. Produksi gabah kering giling meningkat dari 60,3 juta di tahun 2008 menjadi 68,9 juta ton pada 2012, atau tumbuh sebesar 4,87 persen. Sementara produktivitas lahan pada periode yang sama rata-rata tumbuh 2,79 persen dari 4,98 ton/ha di tahun 2008 menjadi 5,12 ton/ha di tahun 2012.
"Pertumbuhan produksi tersebut tidak terlepas dari usaha para petani, stakeholder pertanian, dan juga pemerintah provinsi dan kabupaten," kata Menteri Petanian Suswono ketika memberikan arahan pada acara Koordinasi Nasional dan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Senin (9/9) di Surabaya.

Mentan mengemukakan, menurut data BPS (2012), dari tahun 2008 sampai 2012 sentra-sentra produksi mengalami pertumbuhan roduksi padi yang positif. Diantaranya Jawa Timur tumbuh 13,87% pesen, Jawa Tengah 8,59 persen, Sulawesi Selatan 7,99 persen, Sumatera Utara 2,27 persen, Sumatera Selatan 2,79 persen, Lampung 3,54 persen, Sumatera Barat 3,35 persen, dan Nusa Tenggara Barat tumbuh 1,71 persen. Sementara provinsi yang mengalami pertumbuhan negatif, antara lain Jawa Barat -1,98 persen, Banten -0,56 persen, dan Bali -1,35 persen.
Mentan menyatakan, angka-angka tersebut harus terus ditingkatkan melalui program-program peningkatan produksi dan produktivitas lahan, mengingat konsumsi beras akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ditambah dengan alih fungsi lahan.
"Karena itu menjaga produksi padi agar tercapai kestabilan persediaan beras adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sistematis dan sebaik mungkin," jelas Mentan.
Tugas dan tanggung jawab tersebut, lanjut Mentan, utamanya memang diemban pemerintah, namun dalam pelaksanaanya melibatkan banyak pihak antara lain peran petani, masyarakat, dan pengusaha yang ada didalamnya.
Usaha penggilingan padi, sebut Mentan, memiliki peran yang vital dalam hal ini karena menjadi muara dari usaha budi daya padi. Sebagai titik transformasi dari gabah menjadi beras, penggilingan padi harus memiliki modal sumber daya manusia terampil sehingga usaha penggilingan padi terkelola secara efektif, efisien, dan menghasilkan beras yang berkualitas ,serta menghasilkan rendemen giling yang tinggi.
Menurut data Perpadi, rata-rata rendemen penggilingan padi terutama penggilingan padi kecil rendemennya masih di bawah 60 persen. Sedangkan rendemen optimal dari transformasi gabah menjadi beras adalah sekitar 68 persen. Untuk itu Mentan meminta kepada Perpadi untuk membantu memberikan bantuan pelatihan kepada para pemilik usaha penggilingan padi skala kecil agar mereka dapat meningkatkan rendemen gilingnya.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan