Koalisi
Anti Kudeta mengecam aksi bom yang menarget iringan kendaraan mendagri
pemerintahan interim, Muhammad Ibrahim, Kamis (5/9/2013) kemarin.
Dalam keterangan persnya, Koalisi menyatakan menentang setiap aksi kekerasan, walaupun aksi itu mengincar pihak yang telah mendhalimi rakyat. Menurutnya, saat ini yang harus diperjuangkan adalah kedaulatan hukum.
Dalam keterangan persnya, Koalisi menyatakan menentang setiap aksi kekerasan, walaupun aksi itu mengincar pihak yang telah mendhalimi rakyat. Menurutnya, saat ini yang harus diperjuangkan adalah kedaulatan hukum.
Pemimpin senior aliansi anti kudeta Mesir, Diaa al-Sawy dalam wawancara dengan harian Mesir Al-Masry Al Youm, mengatakan bahwa pemerintah sementara negara itu sebenarnya yang berada di balik upaya pembunuhan terhadap Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim.
"Serangan itu mungkin sebuah “plot” yang dilakukan oleh pemerintah sementara. Adapun serangan itu dilakukan untuk membenarkan tindakan keras mereka kepada demonstran pro Mursi, yang rencananya akan mengadakan demonstrasi massal pada hari Jumat ini di seluruh negeri." Ungkapnya
“Kami khawatir kejadian ini bertujuan untuk memberikan alasan pembantaian yang akan dilakukan Jumat ini selama demonstrasi yang direncanakan oleh pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi,” ujar Sawy lebih lanjut.
Koalisi Anti Kudeta kembali menekankan, bahwa aksi-aksi mereka dalam menentang kudeta akan selalu bersifat damai. Aksi-aksi itu akan terus dilancarkan, karena kekuatan rakyat terletak pada aksi damainya.
Perlu diketahui, iringan kendaraan kendaraan mendagri pemerintahan interim, Muhammad Ibrahim mendapatkan serangan bom pada hari Kamis (5/9/2013) pagi. Pihak depdagri menyebutnya sebagai usaha pembunuhan mendagri yang dilakukan kalangan teroris. Akibat aksi ini, empat orang mengalami luka-luka, dan menurut situs www.gate.ahram.org.eg, dua orang pelaku pemboman tewas
Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
sumber: Islamedia.web.id
0 comments:
Post a Comment