Sabtu malam (15/11/14), ditengah hujan yang mengguyur daerah Ambarawa, langkah kami tak surut untuk segera menjalankan satu kegiatan di halaqah kami. Halaqah kami yang terasa sedang mengalami kejenuhan, dengan ditandai tingkat kehadiran teman-teman yang semakin menurun. Berharap halaqah ini tidak hanya mendapatkan ilmu dari liqa rutin, tapi kami juga merindukan suasana yang berbeda. Karena Banyaknya permintaan dari teman-teman untuk mengadakan kegiatan jaulah, murabi pun segera merealisasikan kegiatan tersebut.
Pukul 8 malam kita mulai berkumpul di warung mie ayam milik ustaz Bagus Wijanarko, salah satu panitia kegiatan tersebut. Beliau adalah kader PKS yang pernah menjabat sebagai Ketua Kepanduan Kab. Semarang. Setengah jam kemudian kami bersebelas menuju Dusun Pagergedog Desa Sepakung Kec.Banyubiru, yang merupakan desa paling dekat dengan puncak gunung Telomoyo.
Puncak Telomoyo adalah tujuan perjalanan kami kali ini. Kami menempuh perjalanan selama 45 menit dari Ambarawa dengan menggunakan sepeda motor. Jalan menuju dusun tersebut gelap dan semakain menanjak. Walaupun dusun ini terbilang padat dengan penghuni sekitar 200 rumah, suasananya sangat sepi di waktu malam.
Iktikaf di Masjid Darusalam Pagergedong merupakan rangkaian kegiatan yang pertama dilakukan. Membangun ruhiah dengan lantunan tilawah dan zikir, tak ketinggalan pula qiyamul lail untuk menghiasi malam iktikaf di masjid itu. Sebelumya, kita bersilatrahmi dengan masyarakat sekitar masjid. Sugguhan dan hidangan serta tutur ramah penduduk sekitar menambah keakraban antara masyarakat dengan kami. Kegiatan iktikaf ditutup dengan sholat subuh berjamaah bersama masyarakat sekitar.
Tepat pukul 5 pagi kami melakukan pendakian menuju puncak. Tiupan udara dingin bersamaan dengan kabut tebal sesekali mengiringi kami dalam pendakian ini. Ratusan pohon pinus, pakis dan semak belukar memang harus kami lewati demi menuju puncak. Kami harus saling menolong dan menyemangati walau sesekali ada canada dan tawa. Akhirnya kami sampai puncak pukul 7 pagi setelah memakan waktu 2 jam perjalanan.
Dalam perjalanan ini secara tidak langsung kami dapat menggambil pelajaran, kegiatan ini telah membangun ruhani, menguatkan jasad dan mempererat persaudaraan (ukhuwah) kita. (mustaqiem)
0 comments:
Post a Comment