Ada cerita dramatis dari istana pada detik2 jelang pengumuman menteri hari minggu kemarin
Sejak hari Sabtu Jokowi dan JK sudah sepakat untuk memilih Ara (Maruarar Sirait) sebagai Menkominfo di kabinetnya
Ara juga dipandang punya jaringan luas di media dan telco. Ini berbeda dgn Rudiantara
Alasan lainnya adalah krn Ara adalah petinggi PDIP yg sejak awal gigih memperjuangkan pencapresan Jokowi
Patut dicatat bhw menjelang pemilu sikap PDIP masih belum jelas. Ada kecenderungan PDIP hanya akan 'memanfaatkan' elektabilitas Jokowi saja
Kelak jika PDIP menang telak maka Megawati yg masih berambisi mjd presiden akan mencalonkan diri lagi dgn Jokowi sbg cawapresnya
Ara inilah yg berpandangan berbeda dgn petinggi2 PDIP yg lain. Sementara kelompok Tjahjo dkk justru menentang pencalonan Jokowi
Saat itu akun kami sempat kultwit untuk tidak memilih PDIP jika tidak mencalonkan Jokowi >> SELF DESTRUCTIVE PDIP chirpstory.com/li/191290
Rupanya sikap Ara yg ngotot ingin mengusung Jokowi inilah yg belakangan menimbulkan 'dendam' di kalangan kelompok lain di PDIP itu
Kembali ke laptop. Rencana sudah pasti pengumuman menteri akan dilakukan pd Minggu pukul 16.00.
Maruarar Sirait yg sudah dapat kepastian dr Jokowi menyempatkan diri sowan ke Megawati di Teuku Umar pukul 12.00.
Saat itu tidak ada sinyal sedikit pun Mega menolak. Jadi tidak benar Ara datang ke Teuku Umar utk protes pd Mega krn tidak disetujui
Sekitar pukul 15.00 Ara sudah tiba di istana dgn baju putihnya. Disambut jokowi dgn senyum senang seorang sahabat.
Semua orang tahu ini orang yg dorong jokowi sejak awal di pilgub. Dan tameng terdepan yg desak deklarasi jokowi jd capres saat pileg
Hal itu pula yg bikin para pendukung pencapresan Mega tidak senang krn mrk ingin jika PDIP menang telak di pilpres, Mega maju lagi
Itu pula alasan mengapa Tjahjo Kumolo bersikap sinis atas penetapan nama Ara. Alasannya krn namanya tidak diusulkan partai
Ternyata "kepolosan" Ara dlm mengusung Jokowi dan memahami dinamika di partainya sendiri berbuntut pahit.
Dikomandani Trimedya dkk, dan disambut Puan dkk, Presiden didesak copot Ara dr nama menteri. Atau seluruh menteri dr PDIP akan mundur.
Hanya beberapa menit sebelum pengumuman, presiden tidak diberi pilihan. Tetap memutuskan Ara jadi Menkominfo akan berakibat fatal
Sbg orang Jawa yg penuh anggah-ungguh, Jokowi minta waktu ketemu Ara. Sahabatnya yg sudah memperjuangkannya sejak awal
Di luar dugaan, cuma butuh waktu tdk sampai 5 menit, Ara justru mendukung Presiden utk mencopot saja dirinya demi menyelamatkan muka beliau
Pkl 16.10 Pak JK telp kandidat kedua Rudiantara utk segera ke istana dg baju putih. Inilah alasan mengapa pengumuman mundur jadi pkl1 7.00
Selanjutnya yg dilakukan Jokowi adalah menunjukkan penghargaannya yg tinggi kepada sang sahabat.
Jokowi meninggalkan para menterinya di ruangan paska pengumuman, dia mendahulukan untuk antarkan sendiri Ara ke mobilnya.
Tapi awak media yg sdh terlanjur mencium prgantian tidak wajar ini memburu keduanya dan menanyakan apa gerangan yg terjadi.
Jawaban Jokowi maupun Ara normatif utk konsumsi publik. Baik Jokowi dan Ara saling menjaga perasaan semua pihak.
Namun ada pemandangan mengharukan disini. Presiden tak kunjung berbalik ketika mobil Ara mulai jalan.
Dia tunggu agak lama spt ada yg disesalkan. Setelah mobil Ara melaju kencang barulah Presiden berbalik berjalan ke dalam istana
Dan Minggu 26 Oktober 2014 itu adalah kemenangan orang2 yg tidak berkeringat dan dukung jokowi dr awal
Resiko yg hrs dihadapi oleh seorang presiden yg dipilih rakyat tp dlm sistem presidensial multi partai memang spt ini.
Dan para relawan pamrih yg kecewa krn agenda pribadinya tak tercapai sudah menyatakan akan mundur
Maka sekarang kami tanyakan dgn pertanyaan yg sama spt yg mereka gunakan: "Apakah kita tega membiarkan Jokowi berjalan sendiri?"
Biar saja para relawan pamrih itu membiarkan Jokowi berjalan sendiri. Tapi kita TIDAK! Kita tetap kawal Jokowi secara kritis!
Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Support #99Movement !!
*sumber: http://chirpstory.com/li/236506
0 comments:
Post a Comment