Friday, 31 July 2015

"Laki-laki yang tertidur ini namanya Gatot Pujo Nugroho"

Laki-laki yang tertidur ini namanya Gatot Pujo Nugroho, kebetulan seorang gubernur, gubernur sebuah propinsi terbesar di luar jawa, Sumatera Utara.

Dia hanya sedang tertidur di pojokan sebuah masjid karena ikut I'tikaf Ramadhan yang baru berlalu kemarin. Tertidurnya biasa aja, tidur orang biasa, seperti kita tidur apalagi yang beritikaf.


Tidurnya seorang Gatot tidak perlu diliput media, karena dia hanya tertidur di sela-sela tilawah, sholat dan mendoakan rakyatnya. Dia tak layak masuk media, karena dia tak masuk got.

Saat mau mengikuti Itikaf, Gatot juga tanpa pengumuman terlebih dahulu, itikaf full apa itikaf paket kilat (seperti umroh). Bahkan beliau datang ke masjid tempat itikaf hampir tanpa sepengetahuan warga dan jamaah yang ikut itikaf. Hal ini seperti dituturkan seseorang yang kebetulan memergoki Pak Gubernur ini seperti diceritakan di situs matatelinga.com berikut ini:
 
Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Biasanya sebagian umat muslim melakukan i'tikaf di sejumlah masjid. Seperti yang terjadi di Masjid Al-Musabbihin, Tanjung Rejo, Medan, sekitar 210 umat Islam memadati masjid yang terletak di  Komplek Taman Setia Budi Indah 1, Senin Malam (21/7/2014) untuk melakukan i'tikaf guna meraih Lailatul Qadar.

Malam semakin larut biasanya masjid semakin sepi dari jamaah. Tetapi, lain yang terjadi di Masjid Al-Musabbihin ini. Semakin larut semakin bertambah banyak jamaah masjid yang datang. Mereka datang langsung melaksanakan shalat dan mengambil posisi untuk "tadarus" atau membacakan Al Qu'an bersama ratusan jamaah yang telah hadir mendahului.

Ada yang menarik perhatian, ketika jam yang terpampang di didinding masjid menunjukkan pukul 00.26 WIB, yaitu kehadiran jamaah pria bersama istrinya memasuki masjid  Al-Musabbihin. Pria ini sengaja datang menggendong anak balitanya untuk i'tikaf. Demikian juga jamaah lainnya yang sengaja datang bersama keluarga untuk i'tikaf.

Ternyata yang lebih istimewa lagi saat waktu menunjukkan pukul 01.41 WIB,  karena diantara jamaah telah hadir Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho ST, MSi yang datang bersama Istri dan anak-anaknya.

Kedatangan orang nomer satu di Provinsi Sumatera Utara ini tanpa pengawalan, tanpa ditemani protokoler dan tanpa pendampingan dari para ajudannya.

Gatot yang datang langsung berwudhu dan melakukan shalat sunah Tahiyatul Masjid kemudian mengambil Al Quran dan membacanya.

Ternyata aktifitas ini tidak banyak diketahui jamaah karena Gubsu datang ke masjid saat jamaah sedang larut dalam ibadahnya masing-masing, sementara yang lainnya juga  sudah ada yang istirahat untuk mempersiapkan shalat tahajjud.

"Oh itukan pak Gatot ! ternyata ternyata dia juga tak tidur di rumah dan memilih  i'tikaf di sini," kata salah satu jamaah yang langsung menghampiri orang nomer satu untuk menyalami.

Pukul 02.00 dinihari para jamah mulai mempersiapkan shalat malam berjamaah yang dipimpin oleh Imam shalat, Ustazd Susanto. Sebelum melaksanakan shalat malam terlebih dahulu memberikan tausiah tentang keikhlasan untuk beri'tikaf.

"Kita ikhlas meninggalkan kediaman kita, anak-anak kita, keluarga kita guna mendekatkan diri kepada Allah SWT, merendahkan diri untuk mengharapkan Ridho Allah SWT. Mari kita jadikan malam ini untuk mengharapkan Ridho Allah semata," nasehatnya saat memberi tausiah.

Tepat pukul 02.30 WIB shalat malam berjamaah pun dimulai. Imam memulai rakat-rakaat panjang, lalu para jamaah jatuh syahdu dalam keheningan malam dengan lantunan ayat-ayat Al-Quran yang menyayat hati. Gubsu bersama jamaah lainya terlihat tertunduk dalam lantunan doa.

Tepat Pukul 03.00, waktu untuk makan sahur pun tiba, para jamaah diisaratkan oleh pengurus masjid untuk menyantap makan sahur berupa nasi bungkus yang telah disiapkan di teras masjid.


Pak Gatot yang 'kebetulan' Gubernur sedang menikmari santap sahur bersama jamaah (tengah, baju putih lengan pendek)

Lagi-lagi, ditempat ini beberapa jamaah yang belum mengetahui kedatang Gubsu dibuat terkejut. Betapa tidak, seorang Gubernur berbaur dengan masyarakat untuk makan sahur bersama di teras masjid. Dia begitu ramah dan sesekali menerima uluran tangan para jamaah.

Begitu juga Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho dan dua putrinya, terlihat berbaur dengan jamaah wanita lainnya untuk makan saur bersama.

Gubsu benar-benar memanfaatkan waktunya di tempat itu untuk beribadah. Begitu selesai sahur dia melakukan shalat sunah sebelum melaksanakn shalat subuh berjamaah. Kemudian meluangkan waktunya bersama jamaah untuk mendengarkan mimbar subuh yang diisi oleh ustazd  Fahri dengan nasehatnya tentang  keutamaan Ramadhan yang paling besar adalah di sepuluh hari terakhirnya. Karena pada malam-malam akhir terdapat malam Lailatul Qadar. (sumber fb dan matatelinga.com)

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan