Sunday, 26 October 2014

Tak Dapat Jatah Menteri, PKB Sebut Jokowi Belum Mampu Jadi Pemimpin



SPEKTANEWS (Makassar) Disingkirkannya Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dari nama kandidat kabinet Joko Widodo membuat DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKB Sulawesi Selatan berang atas ketentuan tersebut.

"Kami sangat kecewa dengan keputusan pak presiden yang menyingkirkan nama ketua kami. Harusnya Pak Jokowi melihat latar belakang dan pengalaman," ujar Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad di Makassar, Rabu, (22/10).

Azhar mengatakan, Jokowi masih belum mampu melihat mana orang-orang yang lebih berpengalaman di masyarakat. Orang partai politik atau profesional punya kemampuan itu. Seolah ada jarak antara orang partai politik dengan profesional dalam penggodokan calon menteri di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Padahal partai politik sudah jelas merupakan wadah untuk menggodok kepemimpinan.

"Perlu diingat bahwa orang partai politik punya pengalaman panjang dalam bermasyarakat dan memimpin masyarakat. Sedangkan orang profesional malah lebih banyak duduk di belakang meja sehingga tidak mengetahui persis apa yang dibutuhkan masyarakat sebenarnya," tegasnya.

Meski demikian, Azhar berharap keputusan Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin menjadi pelajaran penting bagi semua petinggi partai politik. Terlebih, dia menilai Cak Imin adalah negarawan yang sebenarnya.

"Dua hari lalu saya bertemu dengan beliau (Muhaimin) dan dia menyatakan lebih memilih tetap memimpin partai ketimbang menjadi menteri. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan meski tidak tertulis antara dirinya dengan Jokowi," sebutnya.

Azhar menilai Jokowi keterlaluan jika tidak memperhatikan kesepakatan tersebut. Apalagi, Muhaimin tidak terkait dengan hasil kajian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan PPATK (Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan).

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan