Marbot Sinting Suatu ketika ada seorang James bon (Jaga Mesjid tukang keBon / Marbot) bingung melihat masjid yang ditempatinya. Kebingungan ini diceritakan oleh seorang Kyai Masjid tersebut, namun pak kyai dari masjid tersebut juga angkat tangan dengan permasalahan masjid tersebut. Karena sudah sangat bingungnya, seorang Marbo tersebut langsung menuliskan papan besar bertuliskan
“MASJID INI DIJUAL HARGA NEGO”
Orang yang lalu-lalang melihat papan besar tersebut banyak yang marah. Dengan bergerombol orang-orang itu datang kemasjid sambil dengan caci-makinya “Siapa yang menulis itu, orang goblok saja yang mau menjual masjid” yang lainnya pun tak kalah sengit “Iya, mungkin itu orang kafir kiriman zionis” caci-maki tidak ada habisnya sampai Marbot itu muncul dan mengakui kalau dia yang menulisnya. Kemarahan orang-orang tersebut semakin besar.
“DIAM….” Ucap Marbot dengan keras. Seketika itu orang diam, tetapi amarah orang-orang tersebut sudah terlihat memuncak ingin menghajar Marbot tersebut. Lalu Marbo tersebut berkata
“Bapak-bapak, ibu-ibu dan yang tidak rela menjual masjid ini. Saya mohon maaf! Bapak-bapak dan ibu-ibu tidak rela masjid ini dijual, tetapi bapak dan ibu-ibu juga tidak pernah datang untuk shalat jamaah di masjid. Apa bedanya? Bandingkan antara masjid ini dengan Mall sebelah ramai mana? Bahkan waktunya shalatpun, masjid ini hanya dipenuhi 1-9 orang jamaah saja. Tetapi Mall, dipenuhi ribuan orang. Jadi sebaiknya masjid ini dijual saja untuk dijadikan Mall agar bisa ramai!”
https://www.facebook.com/loemiyono?fref=nf
0 comments:
Post a Comment