Tuesday, 2 April 2013

Dukungan ke LHI Terus Berdatangan, Politisi PAN Minta KPK Fokus dan Profesional


PKS Bawen - Politisi PAN Yahdil Abdi Harahap mengingatkan Komisi Pmberantasan Korupsi (KPK) agar bekerja lebih fokus dan profesional dalam mengusut semua kasus korupsi. Pasalnya, KPK terlihat tidak profesional dan terkesan kejar tayang.

Dalam kasus yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), menurut Yahdil, sebaiknya KPK fokus lebih dulu menyelesaikan perkara yang semua disangkakan, yakni dugaan kasus suap kuota impor daging sapi yang belum bisa dibuktikan. Pasalnya, KPK akan sangat susah membuktikan.

“Karena menjual pengaruh (Trading influence) saja bagaimana membuktikannya. Akan sangat susah, apalagi ditambah kasus pencucian uang,” kata anggota Komisi III DPR itu, kemarin.

Ada Google, PKS Pastikan Tak Ikut Kunker Komisi III ke Eropa


PKS Bawen - Komisi III DPR berencana melakukan kunjungan kerja ke 4 negara Eropa untuk pendalaman Rancangan Undang-undang (RUU) KUHP dan KUHAP. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, memastikan anggotanya tak akan ikut serta dalam kunker tersebut.

"Kami sudah putuskan sejak akhir 2012 lalu bahwa PKS tidak ikut kunker atau studi banding ke luar negeri sampai selesai masa jabatan (tahun 2014)," kata Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2013).

Hidayat menerangkan Fraksi PKS akan lebih fokus pada tugas-tugas di DPR dengan tidak turut pembahasan RUU ke luar negeri. Namun, hal itu bukan berarti PKS tidak melakukan pembahasan.

Laporan BPK : Impor Daging Sapi Mendag Tidak Sesuai Rekomendasi Menteri Pertanian


PKS Bawen - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kelemahan pengendalian internal dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan dalam kegiatan impor daging sapi tahun 2010 sampai 2012.

"Terdapat lima jenis kasus impor daging sapi yang diduga melanggar peraturan dan perizinan yang diberikan," kata Ketua BPK, Hadi Poernomo, saat menyampaikan sambutan pada penyerahan Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2012 di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pelanggaran aturan tersebut meliputi kegiatan impor tanpa surat Persetujuan Pemasukan (SPP), pemalsuan dokumen invoice pelengkap Persetujuan Impor Barang (PIB), pemalsuan persetujuan impor, serta pemasukan daging tanpa prosedur karantina.

"Selain itu diduga adanya perubahan nilai transaksi impor daging sapi untuk dapat membayar bea masuk yang lebih rendah," katanya.

Hadi juga mengatakan bahwa masih ada kelalaian dalam pemberian persetujuan impor dari Menteri Perdagangan, yang tidak berdasarkan rekomendasi dari Menteri Pertanian.

"Ada kelalaian dalam penerbitan persetujuan impor yang tidak sesuai rekomendasi persetujuan pemasukan yang telah ditetapkan melalui rapat koordinasi terbatas pada periode Oktober 2011 hingga sekarang," katanya.

BPK juga menemukan bahwa hingga September 2011 penetapan kebutuhan impor, pemberian kuota dan penerbitan persetujuan pemasukan atas impor daging dan jerohan sapi seluruhnya masih menjadi kewenangan Kementerian Pertanian. Tetapi semua dilakukan oleh Menteri Perdagangan.

Namun realisasi impor daging sapi pada tahun 2010 dan 2011 melebihi kebutuhan, masing-masing sebanyak 83,8 ribu ton atau 150 persen dari kebutuhan impor dan 67,1 ribu ton atau 187 persen dari kebutuhan impor.

Pemeriksaan BPK ditujukan untuk menilai sistem pengendalian impor daging sapi untuk mencapai tujuan program Swasembada Daging Sapi, yakni menurunkan impor daging sapi sebesar 10 persen pada tahun 2014.

Impor daging sapi yang melebihi kebutuhan inilah yang membuat Menteri Pertanian melakukan upaya untuk meredam impor daging sapi, dengan lebih mengutamakan penyediaan daging sapi lokal yang bertujuan untuk Swasembada Daging Sapi.

Namun keputusan Menteri Pertanian untuk meredam impor daging sapi ternyata malah membuat Kementerian tersebut menjadi korban konspirasi asing yang mengenai Presiden PKS dan Mentan sendiri.
(Sumber: Islamedia.com)

Jalin Silaturahmi, Anis Matta hadiahi Kukrit Buku Serial Cinta


PKS Bawen—Untuk kesekian kalinya dalam waktu dua pekan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Anis Matta, Lc kembali mengunjungi Semarang, Jawa Tengah. Kali ini, dalam kunjungannya, Anis Matta bersilaturahmi dengan Segenap Pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Tengah dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah, Selasa (2/4/13) di Menara Suara Merdeka, Jalan Pandanaran, Semarang.
Dalam penyampaiannya, Anis Matta yang disambut langsung oleh Ketua KADIN Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono menyampaikan bahwa kedatangannya di Semarang kali ini adalah terkait pematangan tim untuk Pilgub 26 Mei nanti.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan